Lagu: Ikang Fawzi & Ekki Soekarno
Lirik: Ikang Fawzi & Lukman Purnomosidi
Aha...aha...aha...aha...haaaaagh...
Wajahnya nampak sudi
Sering nongol di TV
Penampilan bergengsi selalu berseri
Dia jago melobi
Punya banyak koneksi
Dia jago manipulasi
Dan biang korupsi
Uang berlimpah
Harta di mana-mana
Semua dibeli
asalkan berkuasa
* Katanya punya visi
Nyatanya provokasi
Nggak punya harga diri
Semua itu basi!
Korbannya selalu rakyat jelata
Yang selama ini hidup melarat
Cukuplah kita sengsara
Si bandit harus binasa
Ooooh.... yeaaahh...
REFF:
Dia pikir dirinya sakti
Seakan tak bisa mati
Wajahnya masih nyngir di TV
Awas preman berdasi....hey!
We hate you!
We fight you!
We are the power!
Yeeeeaaaaah... (back to * dan REFF)
Jumat 19 November 2010
Pemilukada Tangsel Kental dengan Pelanggaran dan Kecurangan
TANGSEL - Koordinator Lembaga Kajian dan Analisa Daerah Terpadu, Ade Yunus, memprediksi kalau pemilihan walikota dan wakil walikota Tangerang Selatan akan berujung seperti yang terjadi di Kabupaten Pandeglang, Banten. Proses pemilihan akan diulang karena indikasi pelanggaran maupun kecurangan sangat kentara.
"Berbagai pelanggaran tersebut memiliki persamaan dengan pelanggaran yang terjadi dalam Pilkada Pandeglang. Mahkamah Konsitusi menyatakan pilkada di daerah tersebut harus diulang secara keseluruhan," tutur Ade, Kamis (18/11).
Pengamat dari Universitas Muhammadiyah Jakarta itu mengatakan, indikasi pelanggaran maupun kecurangan yang terjadi dalam proses pemilihan di Tangerang Selatan Sabtu lalu dilakukan secara terstruktur, sistemik dan massif. Berdasarkan data yang dihimpun LKADT, berbagai kecurangan tersebut diantaranya berupa penggelembungan suara, pengerahan birokrasi, dan politik uang.
Indikasi penggelembungan suara dilakukan lewat perumusan daftar pemilih tetap. "Surat undangan memilih palsu dibuat agar pemilih palsu hadir di TPS," jelas Ade.
Sedang tim pemenangan pasangan Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie, pasangan yang Rabu malam lalu ditetapkan sebagai pemenang, Ade menuding, melibatkan birokrasi dalam program kerjanya. "Tiga hal ini (mark up jumlah suara, pengerahan birokrasi dan politik uang) menjadi kekuatan kubu pasangan Arsyid-Andre Taulany untuk memenangkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi," katanya. (ti/isan)
Sumber: http://www.bantenpost.com/berita.php?berita=BU/BNTP/11/10/1316